Patah Hati yang Kupilih Film Terbaru Prily dan Bryan Domani!
- byTIX ID Admin
- December 4, 2025

Patah Hati yang Kupilih adalah film romansa yang secara berani mengangkat isu sensitif dan nyata dalam masyarakat: kisah cinta beda agama yang diperankan oleh Alya (Prilly Latuconsina) dan Ben (Bryan Domani). Hubungan yang dijalin dengan ketulusan hati ini harus menghadapi “tembok tinggi” keyakinan yang tidak dapat disatukan. Film ini menyoroti bagaimana sepasang kekasih ini berjuang melewati perbedaan fundamental, mencoba mencari titik temu yang mustahil di tengah prinsip keimanan yang mereka pegang teguh. Dalam adegan yang emosional, digambarkan upaya mereka untuk saling memahami keyakinan pasangan, seperti Ben yang meminta Alya mengucapkan doa keyakinannya, dan Alya yang balik meminta Ben melafalkan dua kalimat syahadat, memperjelas batas tak terlihat yang akhirnya memisahkan mereka.

Kompleksitas hubungan Alya dan Ben semakin mendalam ketika dilema perbedaan agama ini berbenturan dengan penolakan dan restu keluarga, yang tak bisa menyetujui penyatuan dua dunia yang berbeda. Masalah tidak berhenti setelah perpisahan; meskipun asmara mereka terpaksa berakhir, mereka tetap terikat oleh tanggung jawab sebagai orang tua dari anak mereka. Film ini dengan dewasa mengeksplorasi perjuangan Alya dan Ben untuk tetap hadir sebagai co-parent yang baik, berusaha membesarkan anak mereka tanpa menghilangkan peran keduanya, meskipun rasa cinta di antara mereka masih terus ada. Perjuangan ini menyoroti kedewasaan dalam membuat keputusan sulit demi masa depan anak, alih-alih ego pribadi.

Film ini, yang disutradarai oleh Danial Rifki, mengajak penonton untuk merenungkan premis yang menyakitkan: apakah cinta yang tulus dan kuat harus selalu berakhir dengan kebersamaan? Dengan tagline yang tajam, “Bertahan untuk apa? Untuk patah hati yang disengaja?”, film ini menyajikan narasi tentang keberanian untuk merelakan, melepaskan, dan menerima kenyataan. Alya dan Ben akhirnya harus memilih apa yang mereka yakini sebagai keputusan terbaik—yaitu memilih patah hati sebagai bentuk pengorbanan tertinggi demi menghormati keyakinan dan prinsip hidup masing-masing. Patah Hati yang Kupilih pada intinya adalah cerminan tentang penerimaan dan pelajaran bahwa cinta yang besar terkadang menuntut pengorbanan yang paling menyakitkan.