Bunda Corla Jadi Mertua Mengerikan di Mertua Ngeri Kali

Mertua Ngeri Kali merupakan film drama komedi yang menjadi sorotan di dunia perfilman Indonesia, dirilis oleh studio Im-a-gin-e dan disutradarai oleh Key Mangunsong, dengan naskah yang ditulis oleh Eginina Oey dan Henovia Rosalinda. Film ini menceritakan dinamika rumah tangga yang unik, berpusat pada konflik antara seorang menantu perempuan bernama Andara (diperankan oleh Naysila Mirdad) dan sang mertua, Donda (diperankan oleh Bunda Corla), yang dikenal memiliki karakter kuat, blak-blakan, dan dominan, khususnya dalam lingkungan keluarga Batak. Turut memperkuat jajaran pemain adalah aktor dan aktris ternama lainnya seperti Dimas Anggara yang berperan sebagai suami Andara, serta Sophie Navita, Bonar Manalu, dan Gita Bhebhita.

Mertua Ngeri Kali (2025) directed by Key Mangunsong • Film + cast •  Letterboxd

Aspek yang paling menarik perhatian publik dan menjadikannya unik adalah fakta bahwa Mertua Ngeri Kali adalah debut layar lebar pertama bagi Bunda Corla di industri film. Figur publik yang dikenal luas dari media sosial ini mengambil peran sebagai Donda, sosok mertua yang mengerikan namun dicintai. Peran ini tampaknya dirancang secara khusus untuk memanfaatkan dan menonjolkan ciri khas Bunda Corla, termasuk gaya bicara yang spontan dan ekspresif. Kehadiran Bunda Corla ini membawa energi komedi yang segar dan berbeda, menjadikannya motor penggerak utama dalam setiap konflik komedi dan sentimen emosional keluarga di dalam alur cerita.

Film Mertua Ngeri Kali, Kisahkan Dinamika Pasangan Muda yang

Dengan premis komedi keluarga yang relevan dan kehadiran Bunda Corla sebagai daya tarik utama, film ini tidak hanya menawarkan tawa tetapi juga menyelami kompleksitas hubungan mertua-menantu dalam konteks budaya. Film ini menyajikan gabungan antara pengalaman akting dari para bintang veteran seperti Naysilla Mirdad dan Dimas Anggara, yang harus beradaptasi dengan kekacauan yang diciptakan oleh karakter Donda. Tujuannya adalah untuk menghibur sekaligus memberikan refleksi tentang pentingnya kedewasaan, pengertian, dan pencarian titik temu dalam menghadapi perbedaan karakter, khususnya demi kebahagiaan sang cucu di tengah kuasa seorang mertua yang tak kenal diam.