‘Stolen Girl’ Film Aksi Dari Kate Beckinsale!

Kepedihan seorang ibu. Itulah yang mendefinisikan hidup Maureen (Kate Beckinsale) sejak tahun 1993. Di tahun nahas itu, putrinya yang baru berusia enam tahun, Amina (Alejandra Howard), direnggut paksa dan diculik ke luar negeri oleh sang mantan suami, Karim (Arvin Kananian). Bertahun-tahun, Maureen hanya bisa menatap foto lama Amina, meratapi kegagalan polisi, dan merasa dunia seolah tak peduli. Setiap hari terasa bagai siksaan batin, sebuah penantian tanpa kepastian yang tak terperikan. Ia tahu, Amina ada di suatu tempat, namun jejaknya seolah hilang ditelan konspirasi dan batas negara. Luka ini, kata Maureen, tak akan pernah sembuh sebelum Amina kembali.

Film Preview: Stolen Girl (2025) – Cinema Sight by Wesley Lovell

Namun, harapan itu kini muncul bak oase di padang pasir. Setelah 16 tahun hidup dalam limbo, Maureen bertemu dengan tim profesional yang memang spesialis dalam perburuan anak hilang lintas negara. Tim elite ini bukan sembarangan; mereka adalah para mantan agen dan ahli negosiasi yang bergerak cepat dan senyap, jauh dari sorotan media. Mereka datang dengan janji kuat: akan membawa pulang Amina. Tapi tentu saja, ini bukan misi amal. Tim tersebut meminta kerja sama penuh dari Maureen sebagai imbalan.

REVIEW: “Stolen Girl” (2025) | Keith & the Movies

Kerja sama yang diminta tim profesional ini sangat berisiko, menuntut Maureen membuka kembali semua detail paling menyakitkan dari pernikahannya dengan Karim. Ini bukan hanya soal mencari; ini adalah pertukaran antara kejujuran pahit Maureen di masa lalu dengan peluang terakhir untuk memeluk buah hatinya. Bagi Maureen, tawaran ini adalah pertaruhan hidup mati. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengangguk setuju. Perburuan pun dimulai, membawa kisah pilu seorang ibu yang tak pernah menyerah ini memasuki babak yang paling menegangkan dan penuh harapan.