Rangga & Cinta, Hadir Lagi Lewat Drama Musikal

Film “Rangga & Cinta” menjadi salah satu sorotan utama perfilman Indonesia di tahun 2025, dijadwalkan tayang serentak di bioskop pada 2 Oktober 2025. Film ini merupakan sebuah “kelahiran kembali” (rebirth) dari kisah ikonik Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) yang populer pada tahun 2002. Disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana, Nicholas Saputra, serta Toto Prasetyanto, proyek ini membawa kembali romansa remaja yang dicintai dengan sentuhan baru yang signifikan. Untuk menghidupkan karakter Rangga dan Cinta, dipilih wajah-wajah baru yang menjanjikan, yaitu El Putra Sarira sebagai Rangga dan Leya Princy sebagai Cinta, yang berhasil lolos dari audisi panjang. Pemilihan aktor baru ini bertujuan untuk memberikan energi segar dan menargetkan penonton generasi baru, sambil tetap mempertahankan daya tarik nostalgia bagi penggemar lama. Film ini bahkan telah diputar perdana di ajang internasional bergengsi, Busan International Film Festival (BIFF) 2025, dan mendapat sambutan positif.

RRI

Perbedaan paling mencolok dari “Rangga & Cinta” adalah formatnya sebagai drama musikal. Keputusan untuk mengubah remake ini menjadi musikal merupakan visi dari Mira Lesmana dan Riri Riza yang ingin mempertahankan ruh cerita aslinya namun dengan dinamika yang lebih ekspresif. Format musikal memungkinkan penonton untuk merasakan kedalaman emosi para karakter melalui lagu dan tarian yang terintegrasi penuh dalam alur cerita. Lagu-lagu legendaris dari AADC yang diciptakan oleh Melly Goeslaw dan Anto Hoed akan kembali dihadirkan dengan aransemen baru, selain juga menyuguhkan lagu-lagu orisinal yang mendukung narasi yang lebih modern. Contohnya, lagu ikonik “Bimbang” dibawakan kembali oleh Leya Princy (Cinta). Pendekatan ini menawarkan pengalaman sinema yang berbeda, di mana dialog emosional dan konflik batin remaja diekspresikan secara kuat melalui pementasan musik dan koreografi, menjadikannya bukan sekadar remake biasa, tetapi sebuah genre baru dalam semesta AADC. 

RRI

Meskipun mengambil inti kisah Rangga, siswa misterius yang suka menyendiri dengan buku dan Cinta gadis populer yang kemudian tertarik padanya, film ini menjanjikan sinopsis yang lebih segar dengan latar tahun 2001. “Rangga & Cinta” mengeksplorasi konflik abadi antara persahabatan, cinta pertama, dan pilihan hidup yang membingungkan di usia remaja. Review awal dari pemutaran perdananya menyebut bahwa film ini berhasil menjadi jembatan nostalgia bagi penonton lama sekaligus pintu masuk emosional bagi penonton baru, bahkan dijuluki sebagai AADC versi Gen Z. Salah satu sentuhan baru adalah karakter Rangga (El Putra Sarira) yang digambarkan lebih ekspresif namun terasa insecure, berbeda dengan citra Rangga yang “sok penting” di versi 2002. Dengan durasi sekitar 119 menit, film ini diharapkan menjadi tontonan romantis-musikal yang akan dikenang, didukung oleh produksi dari Miles Films dan SCM, serta dukungan internasional dari Barunson E&A.